Sunday, November 27, 2011

Perdagangan Manusia

Perdagangan manusia sudah terjadi sejak zaman dahulu. Seperti zaman Mesir Kuno. Baik tua maupun muda akan diberikan harga untuk dijual dan diperbudak. Setelah orang itu telah “dibeli”, mereka menjadi kepunyaan orang yang membeli mereka atau pemilik.


Perdagangan manusia adalah pengiriman orang-orang dari negaranya ke tempat lain atau negara lain secara ilegal. Orang-orang yang dikirim akan diperbudak dan hampir setiap saat mereka tidak digaji. Mereka biasanya ditawarkan pekerjaan di tempat lain oleh agen penyalur tenaga kerjanya tetapi tanpa diketahui bahwa banyak sekali agen penyalur yang tidak resmi surat izin berdirinya. Banyak juga agen-agen yang menculik orang-orang untuk dikirimkan dan diperbudak di tempat lain. Kadang orang yang dipaksa bekerja akan sekaligus diperkosa atau dilukai.


Perdagangan manusia terjadi hampir di semua tempat di seluruh dunia. Kebanyakan orang yang dikirimkan adalah orang dari Asia dan bahkan ada juga dari daerah di Rusia. Beberapa negara di Asia yaitu India, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Srilanka, Kamboja, Vietnam, Thailand dan banyak lagi. Indonesia termasuk negara yang banyak mengekspor tenaga kerja ke luar negeri. Indonesia juga termasuk negara yang mengekspor banyak orang ke luar negeri untuk menjadi tenaga kerja.


Suatu kala ada wanita dari Indonesia yang ditawarkan oleh agennya untuk pergi bekerja di Malaysia sebagai pegawai di satu tempat makan. Tetapi dia tidak tahu bahwa sesampai ia di Malaysia, ia bahkan diperbudak di satu tempat selama 6 bulan dan bahkan tidak digaji. Banyak orang yang tidak cukup pandai dalam memilih agen yang benar dan malah hanya mempercayai orang-orang yang tampaknya cukup bisa dipercayai tanpa mencari tahu jika agen penyalur mereka itu tidak resmi ataupun palsu.


Korban perdagangan manusia bisa ditemukan di berbagai macam tempat di seluruh dunia. Korban biasanya adalah remaja dan anak-anak berumur sekitar delapan sampai 18 tahun. Kebanyakan korban adalah wanita karena mereka mudah ditipu. Pelaku dari perdagangan manusia adalah orang yang berpura-pura menjadi agen penyalur untuk para tenaga kerja.


Perdagangan manusia dapat terjadi karena orang-orang yang dikirimkan ke tempat lain atau negara lain dijadikan budak. Mereka akan ditempatkan di suatu tempat dan akan dipaksa kerja tanpa digaji. Perdagangan manusia terjadi juga karena kurangnya lapangan kerja di negara mereka. Kadang mereka tidak punya pilihan untuk bekerja di mana jadi dengan mudahnya mereka akan mempercayai agen penyalur mereka.


Akibat dari terjadinya perdagangan manusia, negara lain memandang Indonesia sebagai negara yang kurang berhasil. Otomatis di mata dunia reputasi Indonesia menurun karena banyaknya orang Indonesia yang dijadikan budak di negara lain. Salah satu akibatnya juga Indonesia menjadi rugi karena masyarakat Indonesia yang pergi bekerja di luar negeri tidak dibayar dan malah kadang balik pulang ke Indonesia dengan kondisi kesehatan yang parah.


Solusi untuk menangani perdagangan manusia di Indonesia adalah yaitu pemerintah harus bisa melindungi masyarakat dengan membuat sebuah undang-undang mengenai perdagangan manusia yang juga harus diterapkan dengan baik di Indonesia. Jika memang sudah ada undang-undang mengenai perdagangan manusia harusnya pemerintah lebih menegaskan undang-undang dan melaksanakannya dengan jelas. Pemerintah juga harus membangun sekolah gratis yang banyak agar masyarakat Indonesia bisa mendapat edukasi yang baik dan jelas agar Indonesia bisa berhasil di masa depan. Jika semua orang memiliki edukasi yang jelas, maka seharusnya tidak ada kurangnya lapangan kerja di Indonesia dan semua orang dapat bekerja di dalam negeri dan tidak harus ke luar.


Solusi dari masyarakat adalah masyarakat harus lebih bijaksana dalam mempercayai penyalur pekerjaan mereka. Mereka harus pandai untuk mencari tahu apakah agen penyalur mereka yang akan membawa mereka keluar ke tempat atau negara lain dapat dipercayai atau resmi dari pemerintah sendiri. Jika masyarakat lebih teliti dalam hal-hal seperti ini pasti mereka dapat terhindar dari adanya perbudakan. Dan tidak kalah penting, masyarakat harus melengkapi diri dengan kemampuan dan keahlian yang mendukung pekerjaannya. Contohnya, kalau mereka ingin bekerja di luar negeri, mereka harus bisa berbahasa asing sesuai negara yang dituju. Misalnya, bekerja di Saudi Arabia, harus bisa berbahasa Arab, kalau di Malaysia harus bisa berbahasa Melayu, kalau Singapore, bahasa Inggris. Namun, jika mereka punya keahlian seperti itu saja, mereka tidak perlu bekerja di luar negeri, bahkan mereka bisa membuka lapangan kerja di Indonesia.